Penularan HIV melalui darah menuntut kita untuk berhati – hati dalam berbagai tindakan yang berhubungan dengan darah maupun produk darah dan plasma.
Ø Tranfusi darah
Harus dipastikan bahwa darah yang digunakan untuk tranfusi tidak tercemar HIV. Perlu dianjurkan pada seseorang yang HIV(+) atau mengidap virus HIV dalam darahnya, untuk tidak menjadi donor darah. Begitu pula dengan mereka yang mempunyai perilaku berisiko tinggi, misalnya sering melakukan hubungan seksual dengan ganti – ganti pasangan.
Ø Penggunaan produk darah dan plasma
Sama halnya dengan darah yang digunakan tranfusi, maka terhadap produk darah dan plasma (cairan darah) harus dipastikan tidak tercemar HIV.
Ø Penggunaan alat suntik, dan alat lain yang dapat melukai kulit
Penggunaan alat – alat seperti jarum, jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik, perlu memperhatikan sterilisasinya. Tindakan disinfeksi dengan pemanasan atau larutan desinfektan merupakan tindakan yang sangat penting untuk dilakukan.
a. Pencegahan Penularan dari Ibu kepada Anak
Seorang ibu yang terinfeksi HV, risiko penularan terhadap janin yang dikandungnya atau bayinya cukup besar, kemungkinan 30 – 40 %. Oleh karena itu, bagi seorang ibu yang sudah terinfeksi HIV dianjurkan untk mempertimbangkan kembali tentang kehamilan.
Mlihat kondisi diatas, yang bias kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV adalah berperilaku yang bertanggungjawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan norma agama dan sosial yang berlaku dimasyarakat.
Ada dua diagnose laboratorium yang dapat dilakukan, yaitu :
1) Cara langsung, yaitu dengan isolasi virus dari sampel, umumnya menggunakan mikroskop electron dan deteksi antigen virus. Salah satu deteksi antigen virus adalah dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).
2) Cara tidak langsung, yaitu denga melihat respon zat anti spesifik tes, misalnya :
a) ELISA, sensivitasnya tinggi (98,1 – 100%), biasanya memberikan hasil positif 2-3 tahun setelah infeksi.
b) WESTERN BLOT, spesifitasnya tinggi ( 99-100%), pemeriksaan ini cukup sulit, mahal, dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam.